Perbedaan
antara Usaha Kecil dengan Usaha Besar
Industri
Kecil (Usaha Kecil)
Industri Kecil (Usaha Kecil) adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan serta kepemilikan. Usaha mikro diartikan sebagai ”model usaha
yang paling kecil, biasanya dilakukan di rumah. Jika dikaitkan dengan jumlah
pekerja, usaha mikro menurut definisi Amerika dan Eropa sama, yaitu jumlah
pekerja di bawah 10 pekerja.”
Ciri-ciri usaha mikro (Kecil) antara lain:
- Modal usahanya tidak lebih dari Rp 10 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan) dan modal nya pun dari pemilik usaha itu sendiri.
- Tenaga kerja tidak lebih dari lima orang dan sebagian besar mengunakan anggota keluarga/kerabat atau tetangga
- Pemiliknya bertindak secara naluriah/alamiah dengan mengandalkan insting dan pengalaman sehari-hari.
- Fasilitas sederhana
- Banyak masalah dan ditangani sendirian.
Jenis usaha mikro, antara lain seperti
dagang, industri kecil (konveksi, pembuatan, sablon), jasa (
tambal ban, bengkel motor), pengrajin (tas, cindera mata, perkayuan, anyaman),
dan pertanian/peternakan (palawija, ayam buras, itik, lele)
Salah
satu contoh Usaha kecil menengah yang sukses di Indonesia adalah Grosirbajuku.com yang bergerak di bidang
busana atau pakaian. Pemilik dari Grosirbajuku.com
adalah Eko
Kusnurhadi. beliau
ini merupakan salah seorang wirausahawan muda yang kini sudah dapat dikatakan
sukses dengan bisnisnya yang semakin berkembang dan memiliki cabang
dimana-mana. Pria kelahiran Serang, Banten 32 tahun silam ini mengawali debut
usahanya semenjak tahun 2004 dengan memulai usaha studio musik, namun usaha
yang dijalankannya tersebut hanya mampu bertahan selama kurang lebih 2 tahun
saja yang kemudian akhirnya mengalami kerugian dan bangkrut.
Semenjak
saat itu pria yang akrab disapa Eko ini terus mencoba berbagai macam sektor
usaha hingga sekitar tahun 2008 yang kemudian mencoba terjun kedalam sektor
industri yang bergerak di bidang busana atau pakian, pada awal usahanya
tersebut tentu beliau pun tidak langsung memproduksi berbagai macam produk
busana atau pakaian melainkan menjual produk milik orang lain terlebih dahulu.
Dengan bermodalkan uang senilai 800 ribuan beliau pun mulai memasarkan berbagai
macam produk baju anak yang dibeli dari orang lain, walaupun keuntungannya
sangat minim namun beliau pun terus menekuni bidang usaha tersebut sekalipun
harus pulang pergi menempuh jarak yang sangat jauh pada saat itu
(Cikarang-Bandung-Cikarang).
Rutinitas usahanya terus berjalan dan sedikit demi
sedikit berkembang hingga akhirnya di tahun 2010 beliau pun kembali mendapatkan
ujian karena menderita sebuah penyakit, namun hal tersebut tidak menyurutkan
semangat dari pria kelahiran tahun 1982 ini karena di tahun tersebut beliaupun
mulai mendirikan konveksinya sendiri. Hingga akhirnya seperti sekarang ini
dimana sudah sangat banyak produk busana yang dihasilkannya dan dipasarkan di
berbagai daerah dengan kisaran harga yang cenderung relatif murah, dan pada
saat ini mungkin sudah bukan beliau yang mencari berbagai macam konsumen
melainkan para konsumen yang sudah mulai mencari berbagai macma produk busana
atau pakaian di Grosirbajuku.com.
Usaha
Besar
Usaha Besar adalah sebuah usaha/bisnis yang umum nya dikelola oleh manajer
prefesional dan mempunyai struktur organisasi yang kompleks, dengan banyaknya
karyawan, dan volume penjualan relatif tinggi.
Ciri-ciri usaha besar :
- Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya)
- Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
- Persentase kegagalan usaha relatif rendah.
- Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.
- Fasilitas Mewah
- Penghasilan Besar
- Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP
Untuk lebih gampang nya lagi, kita dapat melihat
contoh-contoh Perusahaan besar yang ada di Indonesia. Mungkin dari kita semua
sudah banyak yang mengetahui perusahaan-perusahaan besar apa saja yang ada di
Indonesia. Maka dari itu saya akan memberitahukan Top 5 perusahaan besar di
Indonesia (2014), yaitu :
1. BRI
(Net Profit: Rp24 triliun)
BRI atau Bank
Rakyat Indonesia merupakan salah satu bank milik pemerintah yang awaljnya
didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja di Purwokerto, 16 Desember 1895.
Sejak awal didirikan, BRI tetap konsisten untuk memfokus produk mereka pada
pelayanan kepada masyarakat kecil dengan memberikan berbagai fasilitas kredit
pada pengusaha kecil. Selain itu, tercermin juga dari perkembangan penyaluran
Kredit Usaha Kecil tahun 1994 dengan nominal sebesari Rp 6.419,8 miliar dan
meningkat menjadi Rp 8.231,1 miliar pada tahun 1995. Pemegang saham BRI adalah
pemerintah Republik Indonesia dengan persentase mencapai 56.75% dan publik
sebesar 43.25%.
2. Bank
Mandiri (Net Profit: Rp20 triliun)
Bank Mandiri
merupakan salah satu bank yang memiliki kantor pusat di Jakarta dan dikenal
sebagai bank terbesar di Indonesia dinilai dari aset, pinjaman, serta deposit.
Bergerak di industri jasa keuangan, Bank Mandiri termasuk dalam Badan Usaha
Milik Negara yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 oleh Pemerintah
Indonesia. Berdirinya Bank Mandiri sebagai bagian dari program restrukturisasi
perbankan dan merupakan penyatuan dari empat bank pendahulu yaitu Bank Bumi
Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim),
dan juga Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Jumlah aset Bank Mandiri pada
tahun 2013 mencapai Rp670 triliun. Produk yang ditawarkan dari Bank Mandiri
antara lain Mandiri Tabungan, Mandiri Deposito, e-Toll Card
3. ASTRA
(Net Profit: Rp19 triliun)
Astra
Internasional merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi otomotif yang
basisnya ada di Jakarta, Indonesia. Astra didirikan tahun 1957 dengan nama PT
Astra International Incorporated dan pada tahun 1990 perseroan mengubah nama
menjadi PT Astra Internasional Tbk. Perusahaan ini juga telah tercatat di BEI
sejak 4 April 1990 dan mayoritas saham dimiliki oleh Jardine Cycle and
Carriage's dengan persentase sebesar 50.1%. Ruang lingkup kegiatan utama
entitas anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor,
serta suku cadangnya.
4. Telkomsel
(Net Profit: Rp19 triliun)
Telkomsel
dikenal sebagai salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler di
Indonesia yang didirikan pada 26 Mei 1995 dan berkantor pusat di Jakarta. Saat
ini PT Telkomsel Selular dipimpin oleh Ririek Adriansyah selaku Direktur Utama.
Telkomsel memiliki lebih dari 84.000 BTS dan sanggup menjangkau 98% wilayah
populasi di Indonesia. Hal ini menjadikannya sebagai operator seluler terbesar
di Indonesia dan nomor 6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pelanggan. Bahkan
tahun 2014 Telkomsel berhasil menjadi pemimpin pasar industri telkomunikasi di
Indonesia dengan jumlah pelanggan mencapai 139 juta.
5. Pertamina
(Net Profit: Rp18 triliun)
PT Pertamina
dikenal sebagai sebuah BUMN yang tugasnya mengelola penambangan minyak dan gas
bumi di wilayah Indonesia. Pada tahun 2013 perusahaan ini termasuk dalam
Fortune Global 500 urutan ke 122. Pertamina didirkan pada 10 Desember 1957 di
Jakarta dan kini dipimpin oleh Dwi Soetjipto selaku Direktur Utama. Pertamina
sendiri sebenarnya gabungan dari perusahaan Pertamin dan Permina pada tahun
1968. Kegiatan perusahaan ini dalam hal menyelenggarakan usaha di bidang energi
dan petrokimia terbagi dalam sektor hulu dan hilir serta ditunjang kegiatan
dari beberapa anak perusahaan dan perusahaan patungan.
Seperti yang
kita ketahui, bahwa perusahaan besar mempunyai banyak karyawan. Dan salah satu
masalah yang dimiliki Indonesia adalah Pengangguran. Apakah efektif adanya
perusahaan besar dalam menangani masalah Pengangguran?
Sebagai
contoh perusahaan besar kali ini, saya akan mengambil salah satu nya yaitu PT.
Unilever Indonesia Tbk.
PT Unilever
Indonesia Tbk adalah perusahaan Indonesia yang merupakan anak perusahaan
dari Unilever. Perusahaan
ini bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin dan makanan yang
terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk
kosmetik. PT Unilever
Indonesia Tbk beroperasi di bidang produksi perawatan rumah dan pribadi seperti
sabun, deterjen, body lotion, sampo, pasta gigi dan sikat gigi.
Bagi
Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas Perseroan.
Unilever memiliki prioritas untuk mengembangkan profesionalisme, keseimbangan
hidup dan kemampuan karyawan nya, yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, untuk
berkontribusi pada perusahaan. Karyawan yang direkrut pun mempunyai banyak keahlian
dibidang nya masing-masing.Untuk karyawan inti yang membutuhkan tenaga ahli
dalam bidang-bidang tertentu mungkin memharuskan sdm mempunyai gelar atau
pendidikan tinggi. Sehingga efektifitas pada tenaga kerja ahli Indonesia cukup
baik. Tetapi tidak bagi tenaga kerja dengan pendidikan yang tidak terlalu
tinggi. Hal ini akan membuat banyak pengangguran dengan SDM yang pendidikan nya
rendah.
Unilever
saat ini memiliki sembilan pabrik di kawasan industri Jababeka, Cikarang dan
Rungkut, Surabaya dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan yang
terangkum di dalam 39 brand utama dan mendekati 1.000 stock keeping unit (SKU),
dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan lebih dari 800 distributor
independen yang menjangkau ratusan ribu toko di seluruh Indonesia. Menurut saya
untuk lowongan pekerjaan bagian pabrik ini, tidak mengharuskan sdm nya
mempunyai keahlian dengan pendidikan tinggi. Hal ini dapat mengurangi
pengangguran dengan SDM yang pendidikan nya rendah.Apalagi dengan adanya PT
Unilever ini, membuat banyak usaha baru seperti agen-agen atau usaha
distributor sehingga usaha kecil di Indonesia semakin banyak dan tentu juga
membantu dalam perekrutan tenaga kerja/sdm baru.
KESIMPULAN
Untuk
usaha kecil, dalam efektifitas terhadap tenaga kerja nya secara menyeluruh
tidak terlalu efektif. Tetapi jika untuk mengurangi pengangguran dengan tenaga
kerja pendidikan rendah amat sangat efektif. Walaupun tidak terlalu berpengaruh
secara menyeluruh, usaha kecil mampu membantu pengurangan angka pengangguran.
Untuk
usaha besar dalam efektifitas terhadap tenaga kerja nya secara menyeluruh amat
sangat efektif. Karena Usaha besar mempunyai lingkup kerja yang besar, sehingga
banyak kegiatan yang tidak dapat ditangani oleh 1 orang saja. Bahkan jika usaha
tersebut mempunyai pabrik dalam pemroduksian barang akan semakin membuka
lapangan lebih banyak. Berdirinya usaha besar akan memunculkan usaha-usaha
kecil lain nya. Seperti PT unilever yang bekerja sama dengan agen-agen di
daerah-daerah untuk pendistribusian produk-produk nya. Agen-agen ini jumlah nya
tidak sedikit dan tersebat di seluruh wilayah Indonesia.
Daftar Pustaka
http://mybusinessblogging.com/entrepreneur/
2008/01/05/smk-dan-usaha-mikro/
http://www.p2kp.org/wartaarsip
detil.asp?mid=1094&catid=2&
https://www.unilever.co.id
https://www.cermati.com/artikel/15-perusahaan-terbesar-di-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar